Jumat, 20 April 2018

Kapita selekta kimia Ayu Kristina



Guru dan perbuatan mengajar

 

Keprihatinan saya pada persoalan pembelajaran kimia berdasarkan pengalaman saya waktu duduk dibangku sekolah SMA



11. Guru kurang memberikan penjelasan pelajaran kimia melalui eksperimen atau percobaan , padahal itu sangat berguna untuk menunjang wawasan siswa dan pengalaman siswa dalam pelajaran kimia. Berdasarkan pengalaman nya sendiri maka pelajaran kimia akan dengan mudah diingat nya.



22. Guru tidak menguasai pelajaran kimia dengan baik, jadi pada saat menyapaikan atau menjelaskan kepada siswa. Kalimatnya jdi terbata-bata dan sulit untuk di pahami oleh siswa.


33.   Guru cenderung tidak banyak menjelaskan materi pelajaran kimia dan langsung memberikan tugas kepada siswa, sehingga dapat mempengaruhi banyak hal baik itu nilai siswa, pengetahuan siswa, bahkan pada saat melaksanakan ulangan dan ujian, siswa akan kesulitan dalam menjawab soal ulangan maupun ujian tersebut.


44.  Guru cenderung tidak peduli kepada siswa yang pasif atau lamban dalam memahami pelajaran kimia dan lebih memprioritaskan siswa yang hiperaktif dan cerdas.


55. Guru tidak memberikan ruang atau kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pelajaran kimia yang masih belum ia pahami.

 
Upaya yang telah di lakukan untuk mengatasai persoalan pembelajaran kimia tersebut,

antara lain :

1.   Menyadarkan pendidik akan tanggung jawab nya sebagai pendidik.
Dalam perspektif pendidikan, pendidik adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik baik potensi efektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan pedoman pendidikan.
 
 Beberapa ahli pendidikan yang memberikan arti pendidik adalah :

·               Marimba mengartikan pendidik sebagai orang yang mempertanggung jawabkan sebagai pendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan peserta didik.

·           Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan peserta didik.
 
2.  Dengan mengubah atau menerapkan model, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai, dipahami oleh pendidik dan cocok untuk pengajaran kimia. Misalkan pada bab larutan elektrolit dan non elekrolit. Pendidik menerapkan metode pembelajaran percobaan dan eksperimen dan untuk bab yang lebih banyak teori pendidik menerapkan metode ceramah, diskusi, dan Tanya jawab.


/ Ide/Gagasan/Saran terhadap upaya di atas, yaitu :
1.        Pendidik harus memiliki kesadaran akan tanggung jawab yang di emban nya sebagai pendidik demi masa depan siswa


   
Beberapa ahli pendidikan yang memberikan arti pendidik adalah :

  • Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan peserta didik.
  • Marimba mengartikan pendidik sebagai orang yang mempertanggung jawabkan sebagai pendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan peserta didik.
  • Seorang pendidik hendaknya memiliki karakteristik yang dapat membedakannya dari yang lain. Dalam hal ini An-Nahlawi membagi karakteristik pendidik kepada beberapa bentuk, diantaranya yaitu :
    1.           Bersifat ikhlas: melaksanakan tugasnya sebagaipendidik semata-mata untuk     mencari keridhoan Allah dan menegakkan kebenaran.
    2.                Mempunyai watak dan sifat yang teladan.
    3.                Bersifat sabar dalam mengajar.
    4.                Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya.
    5.                Mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
    6.         Mampu mengelola kelas dan mengetahui psikis anak didik, tegas dan proposional.  


    2.        Pendidik dapat menggunakan metode, model, dan teknik pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
          
    Dalam penerapan media pembelajaran masih tidak dilakukan dengan maksimal oleh seorang pengajar. Masih hanya bersifat apa ada nya dan biasa saja seharusnya dapat lebih di maksimalkan dan di kembangkan. Sebaik nya media pembelajaran yang diterapkan haruslah bersifat unik, menarik, menantang, menyenangkan dan tentu sangat memiliki pengaruh yang besar bagi wawasan dan pengetahuan. Tetapi sampai saat ini menurut saya media pembelajaran yang dilakukan sifatnya masih tidak menarik dan cenderung monoton serta membosankan. Berikut ini adalah beberapa metode, model, dan teknik pembelajaran yang menurut saya cocok untuk di terapkan kepada siswa, antara lain :
    1.      Lagu
    Dalam pembelajaran kimia, media yang bisa digunakan adalah dengan lagu. Misalnya dalam pelajaran kimia, menghafal tabel periodik unsur merupakan salah satu dasar yang harus dikuasai namun tabel periodik yang terdiri dari banyak unsur huruf dan angka membuat seseorang menjadi malas untuk menghafalkan nya. Nah,melalui sebuah lagu pasti akan membuat seseorang menjadi bersemangat dalam melakukan sesuatu termasuk menghafal. Tentu setiap orang sangat menyukai lagu bahkan ada yang berulang-ulang menyanyikan sebuah lagu untuk menghafal nya. Menurut saya melalui lagu dapat memudahkan dalam penghafalan unsur kimia dan meningkatkan kreatifitas seseorang.
    2.      Meme
    Dalam pembelajaran kimia juga bisa diterapkan sebuah meme sebagai media pembelajaran yang menarik, unik, dan inovatif. Pelajaran kimia di mata seseorang adalah pelajaran yang cukup rumit dan sulit. Sedangkan meme identik dengan sesuatu yang lucu dan menghibur. Oleh karena itu dengan metode ini diharapkan seseorang dapat lebih rileks dan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan.
    3.      Exchange ideas
    Dalam hal ini ada nya pertukaran pemikiran/ide dan gagasan antara satu dengan yang lain, bertukar pikiran tentang pelajaran kimia tentu sangatlah menyenangkan dan memiliki pengaruh tinggi untuk tingkat pengetahuan, tetapi dalam hal ini harus melibatkan orang dari universitas lain tidak harus dengan teman di kelas. Seiring dengan perkembangan teknologi modern, Hal ini juga bisa dilakukan dengan orang di universitas luar negeri misalnya dapat dilakukan melalui aplikasi yang disebut skype dan aplikasi lain nya yang mendukung.
                                                                                                                            
    Adapun model – model pembelajaran kimia secara umum antara lain sebagai berikut :
    1.  Model Pembelajaran Konstruktivis
    Model ini dapat digunakan untuk mengajarkan konsep pembentukan reaksi kimia, ikatan kimia, system periodik, reaksi pembatas dll.
    1.  Model STM (Sains-Teknologi-Masyarakat)
    Model ini adalah dengan menggabungkan konsep kimia dengan realitas yang ada di lingkugan masyarakat, seperti pentingnya mangatasi pencemaran lingkungan. Dimasyarakat banyak yang terkait tentang hal ini. Misalnya lingkungan bersih bernilai mulia disisi agama, menjaga kebersihan menggambarkan prilaku yang baik. Dari sisi ekonomi lingkungan bersih tidak banyak menimbulkan biaya pemeliharaan alias hemat dll.
    1.  Model Pembelajaran Kooperatif                                                                            
      Model ini siswa dapat melakukan diskusi untuk menemukan indicator alam, setelah melakukan percobaan secara berkelompok dengan berbagai bahan alam.
    1. Model Pembelajaran Inquiri
    Para siswa bisa menguji air sadah dan bukan sadah dan bagaimana cara menghilngkan dari kesadahan dengan melakukan praktikum.
    1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base Learning)
    Guru memberikan masalah,  misalnya diberikana beberapa larutan tanpa label, siswa dapat mengidentifikasi larutan yang bersifat asam, basa dan garam.
    1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
    Dengan langkah sebagai berikut : 1). Temukan –> satu “hot spot” (pusat perhatian), 2). Observasi –> pengamatan/identifikasi data/info tentang hot spot, 3). Diskusi –> questioning, discussing, sharing, 4). Hasil –>hasil diskusi/pemecahan soal, 5. Laporanà sajian laporan (hasil) : lisan dan atau tertulis, 6. Display –> laporan dapat berupa poster, artikel, gambar, dll –> Hasil kelompok.
    1. Model Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi
    Sebenarya model ini sangat mudah digunakan bila guru sudah menguasai ICT (Information Teknology dan Comunikation). Dalam bahasa sedehanya adalah pembelajara  menggunakan media computer. Hal ini dapat membantu guru dalam menjelaskan materi seperti reaksi inti lewat animasi, kecepatan reaksi, reaksi-reaksi uji nyala, reaksi laruatan-larutan pekat dan lain-lain. Apalagi sekarang sudah banyak animasi-animasi yang tersedia. Guru dapat dengan mudah menggunakannya dalam pembelajaran.
    Sebenarnya masih menurut Sukro, bahwa model pendekatan Kooperatif banyak jenisnya. Guru tinggal memilih model-mana yang paling pas untuk membahas suatu topik. Misalnya model cooperative script (siswa berpasangan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan guru),student teams-achievement divisions (stad) (siswa belajar dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah 3 – 5 orang), jigsaw (model tim ahli). model pembelajaran yang lain yang perlu diketahui oleh para guru adalah TGT (team games tournament). 4 langkah dalam TGT adaalah : (a) identifikasi masalah, (b) pembahasan masalah dalam kelompok, (c) presentasi hasil bahasan kelompok (turnamen) dan, (d) penguatan guru  model ini sangat cocok digunakan untuk pembelajaran Remedial Teaching. (Bhr)  3.

     
    3.                  Pendidik harus dapat mengelola kelas dengan baik
    Pengelolaan kelas menurut Ahmad (1995:1) menyatakan “Pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan”.  Pengelolaan kelas merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada persiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan, waktu, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
    Tugas utama guru adalah menciptakan suasana didalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya pengajaran, dalam arti tercapainya tujuan-tujuan intruksional, sangat bergantung kepada kemampuan mengatur kelas. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, untuk itu diperlukan model pengelolaan kelas yang bervariasi.


Kapita selekta kimia Ayu Kristina

Guru dan perbuatan mengajar   Keprihatinan saya pada persoalan pembelajaran kimia berdasarkan pengalaman saya waktu duduk dibangk...